Your Language

RAMALAN JODOH

Klik aja bro.. Trust me..!

Minggu, 29 Mei 2011

Kenapa harus aku?

Kenapa harus aku?
Pertanyaan ini sering kita dengar, atau bahkan sering kita ucapkan ketika kita sedang menghadapi permasalahan hidup yang berat. "Kenapa harus aku yang mengalami ini, kenapa bukan yang lain?"
Seharusnya kita melihat kembali, kepada siapa kita bertanya? Apakah kepada Dia yang memberikan hidup?

Kehidupan manusia tentu tak selalu mulus-mulus saja. Kadang Tuhan pun izinkan pencobaan terjadi dalam hidup kita, entah itu untuk menguji kita, entah itu untuk mengingatkan kita. Kadang pula kita merasa pencobaan yang kita alami terlalu berat sehingga kita tak sanggup menanggungnya. Karna itulah kita bertanya: “kenapa harus aku?”

Namun ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah memberi pencobaan yang melampaui kekuatan kita. Ingatlah selalu janji Tuhan itu. Bila kita mendapatkan pencobaan, Dia tau kemampuan kita, Dia tau kapasitas kita menghadapi pencobaan itu. Dia Maha Tahu, dan Dia tidak pernah salah mengukur kemampuan kita.

Jika kau rasa lelah dan tak berdaya menjalani pencobaan hidup, ingatlah kembali bahwa pencobaan yang kau alami adalah pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia. Seperti renda yang tampak rumit di belakangnya, padahal sesungguhnya ada karya luar biasa yang sedang dibuat untuk hidup kita. Percayalah bahwa kasih Allah ada di setiap pencobaan yang menimpa kita. Jadi jika kau bertanya: “kenapa harus aku?”, maka jawabnya adalah “karna kamu mampu, dan Tuhan mengasihimu."

Renungan: Jika Yesus yg bertanya: "Kenapa harus Aku yg disalib, bagaimana?"

Tuhan memberkati...!
Selengkapnya...

Rahasia hidup bahagia...

Seorang pria mendatangi Sang Guru, “Guru, saya sudah bosan hidup Sudah jenuh betul, Rumah tangga saya berantakan, Usaha saya kacau, Apa pun saya lakukan selalu berantakan Saya ingin mati saja”

Sang Guru tersenyum, “Oh, kamu sakit ?”
“Tidak Guru, saya tidak sakit Saya sehat,Hanya jenuh dengan kehidupanItu sebabnya saya ingin mati.”

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, Sang Guru meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu dinamakan Alergi Hidup.” Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan.

Kemudian tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Sungai kehidupan ini mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo.Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit.

Kita mengundang penyakit. Resistensi kita,penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah tangga,bentrokan-bentrokan kecil itu lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini?

Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa, dan menderita. “Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku,” kata Sang Guru.

“Tidak Guru, tidak! Saya sudah betul-betul bosan. Saya tidak ingin hidup,” pria itu menolak tawaran sang guru. “Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?” “Ya,memang saya sudah bosan hidup.”
 ”Baiklah, kalau begitu maumu. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok petang.Besok malam kau akan mati dengan tenang.”

Giliran pria itu jadi bingung. Setiap guru yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat hidup. Yang satu ini aneh. Ia malah menawarkan racun. Tetapi karena ia memang sudah betul-betul jemu,ia menerimanya dengan senang hati.

Sesampai di rumah, ia langsung menenggak setengah botol “obat” dari Sang Guru. Dan… ia merasakan ketenangan yang dak pernah ia rasakan sebelumnya… Begitu santai! Tinggal 1 malam,1 hari,dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur,ia mencium istrinya dan berbisik, “Sayang, aku mencintaimu.”

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan Angin pagi menyegarkan tubuhnya dan ia tergerak untuk melakukan jalan pagi. Pulang ke rumah setengah jam kemudian, ia melihat istrinya masih tertidur.Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istri pun merasa aneh sekali.Selama ini, mungkin aku salah, “Maafkan aku,sayang.”

Di kantor, ia menyapa setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini,Boss kita kok aneh ya?” Dan sikap mereka pun langsung berubah.Mereka menjadilembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah.Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap perbedaan pendapat.Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.

Pulang ke rumah petang itu, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda.Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Sayang,sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.” Anak-anakpun tidak ingin ketinggalan, “Pa, maafkan kami semua. Selama ini Papa selalu stress karena perilaku kami.

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Seketika hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum?

Ia mendatangi Sang Guru lagi.Melihat wajah pria itu, Sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, “Buang saja botol itu. Isinya air biasa kok.” “Kau sudah sembuh!Jika kau hidup dalam kekinian, jika kau hidup dengan kesadaran bahwa engkau bisa mati kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Hilangkan egomu, keangkuhanmu.

Jadilah lembut,selembut air,dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan bosan.Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah jalan menuju ketenangan.Itulah kunci kebahagiaan.”

Pria itu mengucapkan terima kasih, lalu pulang untuk mengulangi pengalaman sehari terakhirnya. Ia terus mengalir. Kini ia selalu hidup dengan kesadaran bahwa ia bisa mati kapan saja. Itulah sebabnya, ia selalu tenang, selalu bahagia!
Selengkapnya...

Apakah Anda sering dibohongi?

Tidak harus menjadi seorang psikolog untuk dapat mempelajari dan mengetahui bahwa seseorang sedang berbicara kebohongan atau kejujuran. Seorang psikolog yang sudah mahir dapat mengetahui persis pasiennya sedang berbohong atau tidak, seperti psikolog yang mewawancara Putri Diana saat itu. Dia menyatakan bahwa Putri Diana berkata jujur ketika diwawancarai perihal perselingkuhan suaminya, Pangeran Charles.
Anda pun bisa menganalisa seperti itu dengan latihan yang terus menerus tentu saja. Psikolog pun bisa karena mereka terbiasa membaca dan menganalisa orang setiap harinya.

1. Posisi tubuh dapat menjadi bukti yang menunjukkan bahwa seseorang sedang berbohong, karena disadari ataupun tidak disadari ada hubungan yang kuat antara pikiran dan ekspresi.

2. Nafas yang tiba-tiba. Dalam setiap kebohongan, detak jantung akan meningkat dan nafas akan menjadi dangkal/cepat. Biasanya pembohong akan mengambil nafas dalam-dalam untuk menenangkan perasaannya. Cara ini juga yang diterapkan oleh mesin pendeteksi kebohongan, yaitu dengan mengukur detak jantung orang yang sedang diinterogasi/diwawancara.

3. Kegelisahan di bagian-bagian tubuh. Hal ini dapat terlihat dengan berbagai cara, tergantung dari orangnya. Gerakan yang gugup akan menarik perhatian kita terutama dapat kita rasakan ketika kita berbicara dengan seseorang yang kita kenal dan orang tersebut melakukan gerakan yang tidak seperti biasanya. Berikut adalah contoh kegelisahan di bagian-bagian tubuh :
Gerakan tubuh yang maju-mundur, apakah dalam posisi duduk maupun berdiri.
Posisi yang tiba-tiba berubah. Sebagai contoh, lawan bicara kita sedang menyilangkan salah satu kakinya diatas kaki yang lain, dan ketika mulai menjawab pertanyaan kita, dia merubah posisi kakinya. Orang yang berbohong, sekalipun dia seorang profesional, akan merasakan ketidaknyamanan ketika dia berbohong. Tubuh akan selalu menyesuaikan perasaan kita tanpa kita sadari, jadi posisi yang tiba-tiba berubah ini adalah sinyal yang baik yang menunjukkan bahwa seseorang sedang berbohong.
Gerakan-gerakan yang tidak disadari dari tangan dan kaki. Sebagai contoh: menggoyangkan kaki, menggoyangkan tangan diatas meja, kedua tangan direkatkan kuat-kuat, kedua paha saling menekan bersama-sama. Jika lawan bicara kita sedang dalam posisi duduk dan kemudian ia merubah arah telapak kaki ke arah yang lain, itu juga merupakan tanda bahwa orang tersebut sedang berbohong.
Senyuman yang palsu. Senyuman identik dengan keakraban dan kepercayaan, dan para pembohong seringkali menyalahgunakannya. Jadi bagaimana membedakan senyuman pembohong? Para pembohong biasanya akan tersenyum cukup sering dan tiba-tiba, yang sebetulnya tidak pada tempatnya dia harus tersenyum.
Terlalu banyak aksi-aksi ’sok akrab’, seperti : menepuk punggung anda, menyentuh anda ataupun mendekatkan posisinya pada anda. Lawan bicara anda akan merasa kikuk ketika berbohong sehingga mereka akan menyembunyikan kekikukannya dengan melakukan tindakan-tindakan tersebut. Akan sangat sulit memutuskan bahwa seseorang sedang berbohong jika dia melakukan tindakan-tindakan yang bersahabat seperti itu. Ini adalah respon manusia yang alamiah. Tetapi tetap perlu diingat, bahwa jika anda merasa bahwa keakraban dari lawan bicara anda sudah berlebihan, berhati-hatilah.
Satu lagi, sebuah kata bijak yang sangat populer mengatakan bahwa “ketika seseorang berbohong akan terlihat jelas di matanya.”, mungkin anda juga pernah mendengarnya. Tapi bagi saya cara ini cukup sulit dilakukan dibandingkan cara-cara diatas.
Para pembaca yang budiman, mudah-mudahan nanti ketika anda sedang berbicara dengan seseorang, anda sudah dapat menganalisa apakah orang tersebut sedang berbohong kepada anda atau tidak.
Selengkapnya...

Ubah cara pandangmu....

Suatu organisasi alam liar yang menawarkan imbalan sebesar lima ribu dolar untuk setiap serigala yang tertangkap hidup-hidup untuk tujuan relokasi. Sam dan Jed menerima tantangan itu dan menjadi pemburu hadiah. Sam yakin dengan pengetahuannya, sementara Jed yakin tentang habitat serigala. Dengan bekerja sama, mereka yakin bisa meraih keberuntungan.

Mereka menghabiskan waktu siang malam menjelajahi wilayah jelajag serigala. Mereka mencari-cari gerombolan serigala untuk dijadikan sasaran. Anehnya, tak seekor serigala pun mereka temukan. Setelah lelah berhari-hari melakukan pencarian, mereka jatuh tertidur jauh di tengah malam, disekitar api unggun mereka. Sesuatu menyebabkan Sam terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Sambil bersandar pada satu siku, ia mendapati dirinya dan Jed dikelilingi oleh kira-kira lima puluhan serigala yang menggeram-geram dengan mata yang berkilat-kilat dan menyeringai.  Betapa mengerikan adegan itu untuk orang yang tahu keganasan serigala, tapi tidak untuk Sam. Ia menyodok Jed dengan tongkat dan berbisik, “Jed, bangun! Kita kaya!”
Itulah contoh tentang sikap positif. Sam melihat kekayaan ditengah kepungan keganasan. Ia tipe orang yang optimistis! Bagaimana dengan Anda? Selengkapnya...

Open your mind...

Ketika musim hujan tiba mungkin ada yang berdoa: “Tuhan, kalau benar Engkau mengasihiku, halau banjir ini agar tidak masuk ke dalam rumahku.” Doa semacam itu adalah doa orang yang berpikiran tertutup. Ia telah menentukan satu-satunya cara Tuhan membuktikan kasihNya adalah dengan menghentikan air masuk ke dalam rumahnya.
Sikap berpikir semacam ini sangat berbahaya karena Tuhan bisa saja berkata, “BagiKu, jangankan menghalau air masuk kedalam rumahmu, membelah laut saja Aku mampu. Tetapi kali ini, Aku ingin menunjukkan kasihKu kepadamu dengan cara yang berbeda, yakni dengan membiarkan air itu masuk ke dalam rumahmu. Tujuannya, Aku ingin kamu belajar berenang karena Aku sudah mempersiapkan pekerjaan baru untukmu, dengan posisi dan gaji yang lebih tinggi. Semuanya jauh lebih baik daripada pekerjaanmu yang sekarang. Namun, dalam pekerjaanmu itu kamu harus bisa berenang, maka inilah caraKu untuk melatihmu berenang agar kamu dapat sukses dalam pekerjaan barumu nanti.”
Jangan menjadi orang yang kaku dan tertutup. Buka pikiran, maka Anda akan melihat begitu banyak kesempatan tersedia bagi Anda. God bless u...
Selengkapnya...

Jumat, 27 Mei 2011

Apa yang paling

1. Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?
Ada yang menjawab “orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya”. Semua jawaban itu benar, tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “MATI”.  

2. Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?
Ada yang menjawab “negara Cina, bulan, matahari dan bintang -bintang”. Semua jawaban yang mereka berikan itu adalah benar. Tapi yang paling benar adalah “MASA LALU”. Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

3. Apa yang paling besar di dunia ini?

Ada yang menjawab “gunung, bumi dan matahari”. Semua jawaban itu benar. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “NAFSU”. Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

4. Apa yang paling berat di dunia ini?

Ada yang menjawab “besi dan gajah”. Semua jawaban adalah benar, tapi yang paling berat adalah “MEMEGANG AMANAH”. Banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.

5. Apa yang paling ringan di dunia ini?
Ada yang menjawab “kapas, angin, debu dan daun-daunan”. Semua itu benar, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan Ibadah. Gara-gara pekerjaan kita meninggalkan ibadah, dan banyak hal lain yang membuat kita mudah untuk meninggalkan ibadah.

6. Apakah yang paling tajam di dunia ini?
Ada menjawab dengan, “pedang”. Benar , tapi yang paling tajam adalah “LIDAH MANUSIA” Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri. Selengkapnya...

Senin, 23 Mei 2011

Sejarah dan kediaman Suku Karo

Suku Karo adalah suku asli yang mendiami Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Deli Serdang, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Dairi, Kota Medan, dan Kabupaten Aceh Tenggara. Nama suku ini dijadikan salah satu nama kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu Kabupaten Karo. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Karo. Suku Karo mempunyai sebutan sendiri untuk orang Batak yaitu Kalak Teba umumnya untuk Batak Tapanuli. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas.

Eksistensi Kerajaan Haru-Karo


Kerajaan Haru-Karo mulai menjadi kerajaan besar di Sumatera, namun tidak diketahui secara pasti kapan berdirinya. Namun demikian, Brahma Putra, dalam bukunya “Karo dari Zaman ke Zaman” mengatakan bahwa pada abad 1 Masehi sudah ada kerajaan di Sumatera Utara yang rajanya bernama “Pa Lagan“. Menilik dari nama itu merupakan bahasa yang berasal dari suku Karo. Mungkinkah pada masa itu kerajaan haru sudah ada?, hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.(Darman Prinst, SH :2004)

Kerajaan Haru-Karo diketahui tumbuh dan berkembang bersamaan waktunya dengan kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Johor, Malaka dan Aceh. Terbukti karena kerajaan Haru pernah berperang dengan kerajaan-kerajaan tersebut.

Kerajaan Haru identik dengan suku Karo,yaitu salah satu suku di Nusantara. Pada masa keemasannya, kerajaan Haru-Karo mulai dari Aceh Besar hingga ke sungai Siak di Riau. Eksistensi Haru-Karo di Aceh dapat dipastikan dengan beberapa nama desa di sana yang berasal dari bahasa Karo. Misalnya Kuta Raja (Sekarang Banda Aceh), Kuta Binjei di Aceh Timur, Kuta Karang, Kuta Alam, Kuta Lubok, Kuta Laksmana Mahmud, Kuta Cane, Blang Kejeren, dan lainnya. (D.Prinst, SH: 2004)

Terdapat suku Karo di Aceh Besaryang dalam logat Aceh disebut Karee. Keberadaan suku Haru-Karo di Aceh ini diakui oleh H. Muhammad Said dalam bukunya “Aceh Sepanjang Abad”, (1981). Ia menekankan bahwa penduduk asli Aceh Besar adalah keturunan mirip Batak. Namun tidak dijelaskan keturunan dari batak mana penduduk asli tersebut. Sementara itu, H. M. Zainuddin dalam bukunya “Tarikh Aceh dan Nusantara” (1961) dikatakan bahwa di lembah Aceh Besar disamping Kerajaan Islam ada kerajaan Karo. Selanjunya disebutkan bahwa penduduk asli atau bumi putera dari Ke-20 Mukim bercampur dengan suku Karo yang dalam bahasa Aceh disebut Karee. Brahma Putra, dalam bukunya “Karo Sepanjang Zaman” mengatakan bahwa raja terakhir suku Karo di Aceh Besar adalah Manang Ginting Suka.

Kelompok karo di Aceh kemudian berubah nama menjadi “Kaum Lhee Reutoih” atau kaum tiga ratus. Penamaan demikian terkait dengan peristiwa perselisihan antara suku Karo dengan suku Hindu di sana yang disepakati diselesaikan dengan perang tanding. Sebanyak tiga ratus (300) orang suku Karo akan berkelahi dengan empat ratus (400) orang suku Hindu di suatu lapangan terbuka. Perang tanding ini dapat didamaikan dan sejak saat itu suku Karo disebut sebagai kaum tiga ratus dan kaum Hindu disebut kaum empat ratus.

Dikemudian hari terjadi pencampuran antar suku Karo dengan suku Hindu dan mereka disebut sebagai kaum Jasandang. Golongan lainnya adalah Kaum Imam Pewet dan Kaum Tok Batee yang merupakan campuran suku pendatang, seperti: Kaum Hindu, Arab, Persia, dan lainnya.

Wilayah Suku Karo


Sering terjadi kekeliruan dalam percakapan sehari-hari di masyarakat bahwa Taneh Karo diidentikkan dengan Kabupaten Karo. Padahal, Taneh Karo jauh lebih luas daripada Kabupaten Karo karena meliputi:


Kabupaten Tanah Karo

Tanah Karo terletak di kaki Gunung Sinabung (foto diambil sekitar tahun 1917).

Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi Tanah Karo. Kota yang terkenal dengan di wilayah ini adalah Brastagi dan Kabanjahe. Brastagi merupakan salah satu kota turis di Sumatera Utara yang sangat terkenal dengan produk pertaniannya yang unggul. Salah satunya adalah buah jeruk dan produk minuman yang terkenal yaitu sebagai penghasil Markisa Jus yang terkenal hingga seluruh nusantara. Mayoritas suku Karo bermukim di daerah pegunungan ini, tepatnya di daerah Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak yang sering disebut sebagai atau “Taneh Karo Simalem”. Banyak keunikan-keunikan terdapat pada masyarakat Karo, baik dari geografis, alam, maupun bentuk masakan. Masakan Karo, salah satu yang unik adalah disebut trites.Trites ini disajikan pada saat pesta budaya, seperti pesta pernikahan, pesta memasuki rumah baru, dan pesta tahunan yang dinamakan -kerja tahun-. Trites ini bahannya diambil dari isilambung sapi/kerbau, yang belum dikeluarkan sebagai kotoran.Bahan inilah yang diolah sedemikian rupa dicampur dengan bahan rempah-rempah sehingga aroma tajam pada isi lambung berkurang dan dapat dinikmati. Masakan ini merupakan makanan favorit yang suguhan pertama diberikan kepada yang dihormati.

Kota Medan

Pendiri kota Medan adalah seorang putra Karo yaitu Guru Patimpus Sembiring Pelawi.

Kota Binjai

Kota Binjai merupakan daerah yang memiliki interaksi paling kuat dengan kota Medan disebabkan oleh jaraknya yang relatif sangat dekat dari kota Medan sebagai Ibu kota provinsi Sumatera Utara.

Kabupaten Dairi
Wilayah kabupaten Dairi pada umumnya sangat subur dengan kemakmuran masyarakatnya melalui perkebunan kopinya yang sangat berkualitas. Sebagian kabupaten Dairi yang merupakan Taneh Karo:

Kecamatan Taneh Pinem
Kecamatan Tiga Lingga
Kecamatan Gunung Sitember
Kabupaten Deli Serdang

Sebagian kabupaten Deli Serdang yang merupakan Taneh Karo:

Kecamatan Lubuk Pakam
Kecamatan Bangun Purba
Kecamatan Galang
Kecamatan Gunung Meriah
Kecamatan Sibolangit
Kecamatan Pancur Batu
Kecamatan Namo Rambe
Kecamatan Sunggal
Kecamatan Kuta Limbaru
Kecamatan STM Hilir
Kecamatan Hamparan Perak
Kecamatan Tanjung Morawa
Kecamatan Sibiru-biru
kecamatan STM Hulu
Kabupaten Langkat

Taneh Karo di kabupaten Langkat meliputi:
Kecamatan Selesai
Kecamatan Kuala
Kecamatan Salapian
Kecamatan Bahorok
Kecamatan Pd.Tualang (Batang Serangan)
Kecamatan Sungai Bingai
Kecamatan Stabat
Kabupaten Aceh Tenggara

Taneh Karo di kabupaten Aceh Tenggara meliputi:
Kecamatan Lau Sigala-gala (Desa Lau Deski, Lau Perbunga, Lau Kinga)
Kecamatan Simpang Simadam
Kabupaten Aceh Tenggara

Taneh Karo di kabupaten Aceh Tenggara meliputi:
Kecamatan Lau Sigala-gala (Desa Lau Deski, Lau Perbunga, Lau Kinga)
Kecamatan Simpang Simadam
Kabupaten Simalungun

Taneh Karo di kabupaten Simalungun meliputi:
Kecamatan Doloksilau
Sebagian Kecamatan Silimakuta (contohnya: desa Rakut Besi)
Selengkapnya...